Kesombongan yang kumakan sendiri

 Februari belum usai tapi kenapa begitu berat semua itu apakah karena kesombongan ku, tpi semisal sombong apa yang perlu aku sombong kan, baru kemarin negur kerjanya orang sekarang giliran ku kerjaannya yang sama seperti aku tegur, yaa allah ada apa ini semoga baik2 saja untuk klien ku, ini menyangkut yang lain juga, baru kemarin aku koar2 soal keselamatan ehhh aku yang melanggar apakah itu senjata makan sendiri, lidah ku begitu sangar kemarin ketika menyampaikan sesuatu ehhh sekarang aku yang makan lidahku sendiri, tapi semisal aku diam saja kelihatan semprawut, ehhh ternyata semprawut nya ada di aku, untuk klien ku mohon maaf karena mungkin tidak berhati-hati semoga lekas membaik dan tidak ada apa, mungkin aku kurang hati2 dan apalah, allah berkati selalu ya allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topeng dari kesedihan

Budaya yang tidak bisa diubah "keset"

Tuhanku tidak menyandang 'miskin'